Tampilkan postingan dengan label Teori. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 Juni 2012

Fenomena Merek Dikalangan Mahasiswa




Apa merek baju yang Anda pakai? Levi's, Ralph Laurent, Cerruti, Calvin Klein, atau bikinan lokal tapi bermerek asing seperti LEA atau Van Hausen. Baju memang tidak sekadar penutup tubuh. Mungkin zaman dulu, iya. Kala itu, baju hanya berfungsi sebagai penutup tubuh, itu juga kalau dibutuhkan. Tidak selalu. Dan sampai kini pun, masih ada daerah di pedalaman di Jambi, Kalimantan, dan Papua, yang tidak memakai baju. Kecenderungan yang umum sekarang, terutama di kota besar layaknya ibukota seperti Jakarta maupun Solo , fungsi baju jauh dari sekadar penutup tubuh, tetapi sudah menjadi simbol, sebuah simbol status sosial. Orang-orang kaya biasanya memilih baju-baju bermerek untuk menunjukkan status kemampuannya. Orang-orang yang perekonomiannya sedang, bahkan yang mepet, kadang ingin juga tampil keren dengan baju merek terkenal. Tak heran kalau kemudian pemalsuan menjamur. Maklum, mereka yang sedang-sedang saja itu hanya sanggup beli yang palsu. Kalaupun yang asli, lari ke sisa ekspor.

Teori Struktural Fungsional Talcot Parson

Fungsionalisme struktural diperkenalkan dan dikembangkan oleh Talcot Person dan Robert K. Merton sebagai tradisi teoritik dalam kajian-kajian kemasyarakatan khususnya yang menyangkut sturktur dan fungsi masyarakat.
Teori fungsionalisme struktural mengambil basis teoritis dari teori stratifikasi sosial yang diperkenalkan oleh Kingsley davis dan Wilbert Moore (1945). Namun dalam perkembangannya teori ini telah mengalami kemerosotan khususnya pada empat dekade terakhir dan akhirnya hanya bermakna historis, untuk kemudian dikembangnya menjadi neo-fungsionalime oleh Zevry Alexander pada tahun 1980 an.

Teori konflik

Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.
Teori ini didasarkan pada pemilikan sarana- sarana produksi sebagai unsur pokok pemisahan kelas dalam masyarakat. 

Pokok Teori struktural fungsional

Teori struktural fungsional mengedepankan suatu perspektif yang menekankan harmonisasi dan regulasi yang dikembangkan berdasarkan sejumlah asumsi-asumsi homeostatik yang dapat dikembangkan lebih jauh sebagai berikut:
1. Masyarakat harus dilihat sebagai suatu sistem yang kompleks, terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling tergantung, dan setiap bagian tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap bagian-bagian lainnya;